Archive for September 2010
BERITA TERKNI
“Kami menggugat tentang kebohongan Kapolri dan Jaksa Agung dalam rapat dengar pendapat di Komisi III DPR RI yang menyatakan ada rekaman pembicaraan antara Ade Raharja dan Ari Muladi, sebanyak 64 kali,” ujar penggugat, Sugeng Teguh Santosa kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (21/9/2010).
Sugeng menambahkan, kebohongan Kapolri dan Jaksa Agung terungkap saat sidang di Pengadilan Tipikor dalam kasus Anggodo Widjojo. Di mana dalam sidang itu muncul usulan untuk menghadirkan rekaman tersebut.
“Kebohongan itu terbuka kepada publik di Pengadilan Tipikor, yang membuat penetapan untuk menghadirkan rekaman ternyata rekaman tidak ada hanya CDR, dan dalam CDR bukan Ade Rahardja dengan Ari Muladi,” jelasnya.
Selain itu, dia juga menambahkan dengan adanya kebohongan besar berakibat yang sangat menyudutkan.
“Saya rasa impact-nya untuk menjerat kembali Bibit dan Chandra, karena kasusnya menggantung sampai sekarang,” tambahnya.
Sidang perdana praperadilan ini ditunda hingga 12 Oktober 2010 karena tergugat hanya satu saja yang datang yakni dari pihak Kepolisian. Sementara itu pihak yang tergugat yaitu Kapolri, Jaksa Agung, DPR dan KPK.
Sugeng berharap agar KPK sebagai pihak yang dirugikan bisa menghadiri persidangan. “KPK harus menghadiri, agar publik tahu sikap KPK terhadap kasus ini,” tutupnya.
(lsi)
Hujan Deras, Gatsu & HR Rasuna Said Tergenang
(Foto: TMC Polda Metro Jaya)
JAKARTA- Hujan deras kembali mengguyur Jakarta siang ini, Selasa (21/9/2010). Genangan air pun mulai bermunculan di sejumlah jalur protokol.Informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, genangan air sudah mulai bermunculan di Jalan Gatot Subroto.
Hujan juga mengakibatkan arus lalu lintas di ruas Jalan HR. Rasuna Said terpantau padat. Pantauan CCTV TMC PMJ arus lalu lintas tersendat akibat adanya genangan air menjelang Halte Busway Karet-Kuningan.
Laju kendaraan di jalur lambat dan cepat yang mengarah ke Mampang terlihat sangat pelan ketika akan melewati genangan air. Namun selepas Halte Busway Karet arus lalu lintas sedikit normal kembali.
Sementara untuk arah sebaliknya tidak jauh berbeda. Arus kendaraan yang menuju kawasan Menteng juga terlihat tersendat menjelang Halte Busway Karet-Kuningan. Kepadatan lalu lintas terjadi di jalur lambat dan cepat.
Kepada para pengguna jalan dihimbau berhati-hati dan lebih waspada karena jarak pandang berkurang.(ful)
Jakarta Tenggelam Tahun 2012?
Inilah Kawasan Jakarta yang Terancam Tenggelam
gp-ansor.org (ilustrasi)
Menurut keterangan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup
“Di antaranya Cilincing, Tanjung Priok, Pademangan, Kampung Bandan, Gunung Sahari, Teluk Gong, dan Pasar Ikan,” ujar Ubaidillah kepada okezone belum lama ini.
Menurut Ubai, sejumlah praktisi lainnya memiliki pendapat yang sama. Bahkan, hal ini kerap dimunculkan ke media. Sayang, lanjut dia, respons pemerintah dalam menyikapi persoalan ini terkesan tidak serius.
“Jadi kami mohon sebelum rencana tata ruang tahun berikutnya disahkan, tolong ada perbaikan terlebih dahulu karena ruang terbuka hijau semakin sedikit. Selain itu, penanaman pohon harus lebih ditingkatkan terutama daerah Pluit dan Ancol,” tandasnya.
Merujuk kepada UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang RTH, minimal 30 persen dari wilayah harus merupakan kawasan terbuka hijau. Namun, di Jakarta saat ini baru sekira sembilan persen, itu pun termasuk danau di Universitas
“Saya kira rencana tata ruang yang baru tidak patut disahkan jika masih tidak memperdulikan lingkungan,” tandasnya.
(teb)
Densus Harus Legowo Minta Maaf ke TNI AU
Latihan antiteror Paskhas TNI AU (Dok: Koran SI)
JAKARTA - Insiden pelanggaran prosedur oleh Densus 88 yang masuk ke Bandara Polonia, Medan, melalui Pos Golf Bravo tanpa izin, harus segera diselesaikan. Anggota Komisi III DPR Nasir Jamil berpendapat, Polri sebagai institusi yang menaungi Densus 88 sebaiknya legowo meminta maaf ke TNI Angkatan Udara terkait insiden tersebut.
“Untuk mengurangi ketegangan, supaya tidak dipolitisasi, apa salahnya Densus minta maaf? Mereka
Menurut dia, insiden penyergapan teroris di
Namun Nasir melihat kejadian itu hanyalah kekhilafan semata, karena Densus 88 tengah memburu perampok Bank CIMB Niaga terkait jaringan teroris. "Karena diuber-uber waktu, Densus jadi menyalahi prosedur," katanya.